Minggu, 09 September 2012

PURA BESAKIH (Field trip)


SMAK KALAM KUDUS mengadakan field trip pada tanggal 4 september 2012 ke Pura Besakih ,dengan 2 bus , 1 bus untuk kelas 10 dan 1 bus lagi untuk kelas 11 & 12






ini laporan saya tentang field trip pada tanggal 4 september tersebut.

Pura besakih terletak di desa besakih , kabupaten karangasem , bali . Pura besakih adalah pura terbesar yang ada di bali dan menjadi pura pusat dari pura-pura yang ada .
Pura besakih ini adalah tempat beribadah untuk umat hindu.

upacara-upacara yang khusus ada di pura besakih ini . yaitu upacara :
Bhatara turun kabeh
(setiap bulan purnama sasih kadasa pada bulan oktober)
Panca Walu Krama
(setiap 10 tahun sekali) .
Eka Dasa Ludra
 (setiap 100 tahun sekali)

Saat upacara-upacara di atas , umat hindu berbondong-bondong datang kepura tersebut untuk beribadah .

Di pura besakih terdapat 18 pura umum yaitu :
Pura Penataran Agung .
Pura Pesimpangan.
Pura Dalem Puri.
Pura Manik Mas.
Pura Bangun Sakti .
Pura Ulun Kulkul.
Pura Merajan Selonding.
Pura Gua .
Pura Gelap.
Pura Tirtha.
Pura Banua .
Pura Batu Madeg.
Pura Merajan Kanginan .
Pura Hyang Haluh.
Pura Basukian.
Pura Kiduling Kreteg.
Pura Pengubengan .
Pura Peninjoan.

Diantara 18 pura tersebut , pura penataran agung lah yang terbesar dan 4 dari 18 pura yang dikatakan sebagai catur lokapala(4 penguasa penjuru mata angin) adalah :
Utara : Pura Batu Madeg : sthana(tempat beradanya) Ida Bhatara Wisnu.
Selatan  : Pura Kiduling Kreteg :  sthana(tempat beradanya) Ida Bhatara Brahma.
Barat : Pura Ulun KulKul :  sthana(tempat beradanya) Ida Bhatara Mahadewa.
Timur : Pura Gelap :  sthana(tempat beradanya) Ida Bhatara iswara.

Selain itu terdapat beberapa pura yang disebut pura pedharman , di pura itu umat hindu bersembahyang di tempatnya masing-masing , mereka bersembahyang sesuai dengan kelompok keturunan/kasta mereka ,  bisa diartikan keturunan atau kasta itu kurang lebih sama dengan marga.


Pada awalnya di pura tersebut hanya ada kayu-kayuan dan hutan belantara dan pulau jawa dan bali masih menyatu dan bernama pulau dawa . Ada seorang  yogi atau pertapa yang bernama rsi markandeya .Pada mulanya Sang Yogi Markandeya bertapa di gunung Demulung, kemudian pindah ke gunung Hyang (konon gunung Hyang itu adalah DIYENG di Jawa Tengah). Dari lamanya beliau bertapa di sana, ia mendapat titah dari Hyang Widhi Wasa agar beliau dan para pengikutnya merabas hutan di pulau Dawa setelah selesai, agar tanah itu dibagi-bagikan kepada para pengikutnya, dan   Sang Yogi Markandeya  menjalankan titah yang di dapat dari Hyang Widhi Wasa dan membagikan kepada para pengikutnya yang dijadikan sawah , tegal dan perumahan.


Di tempat perabasan hutan tersebut  Sang Yogi Markandeya menanam kendi berisi air, juga Pancadatu yaitu berupa logam emas, perak, tembaga, besi dan perunggu disertai permata Mirah Adi (permata utama) dan upakara (bebanten / sesajen) selengkapnya diperciki tirta Pangentas. Tempat di mana sarana-sarana itu ditanam diberi nama BASUKI. dari nama BASUKI lah di kembangkan menjadi BESAKIH. (kutipan dari lontar Markandeya Purana tentang asal mula adanya desa dan pura Besakih )

sumber : http://www.babadbali.com/pura/plan/besakih.htm